Pernah kita sama sama susah
Terperangkap didingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah
Lelah
Pernah kita sama sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masih ingatkah
Kau
kilas bait liric dari seorang dewa grunge indonesia yang genius oleh bang iwan fals-belum ada judul.
ingatkan kita bersama pernah tumbuh dalam bagian koloni kumuh yang dipandang sebelah mata oleh audience soialita mapan. satu dekade yang dulu pernah kita lampaui,mampu mengasingkan rasa dan frasa egoisme,gengsi serta harga diri dari bagian unity koloni. ketika kita jatuh tersungkur,terkulai oleh beban labilitas yang ada,mereka pernah menawarkan senyum kecil serta hamparan tangan untuk menopang kembali kita berdiri. merasa ada lagi sandaran kecil dibalik dingin malam yang bisu dibalik layar alcohol dan puntung rokok yang tersisa.
mapan??? ternyata kata itu dan strata itu menjadi momok tersendiri,mengubah karakter pelaku koloni yang dulu polos radikal menjadi sisi yang cenderung apatis tak lagi solid sisi sosialnya. jika hari kemarin mampu menelan gumpalan nasi dibalik ramainya tangan diatas bungkus yang terhampar dari sisa-sisa orang mapan,jika dulu mampu mendaratkan teriakan diatas truk sebagai sebuah euphoria akomodasi pelindung panas huajn yang menyengat. dimana kultur dan bagian itu sekarang?
individu akan tergerus oleh pilihan jika telah menginjak 20-an,tahap yang mapan akan diperoleh jika faktor yang ada mendukung. materi,keluarga,strata mungkin itu cukup membantu mengurainya,bagaimana jika sebagian daripelaku koloni yang bernasib marginal. apakah salah jika harus tetap bertahan menjadi kultur yang lama,jika rasa mapan itu hanya diperoleh dari benih otodidak. semua orang pasti menginginkan perubahan,lebih baik,masadepan yang cerah.dan urusan TUHAN menakdirkan individu itu akan menjadi apa nantinya.
sisi kesimpulan dari fiksi ini adalah koloni yang dulu pernah ada ibarat sebuah jalan pembekalan dari sisi eksistensi,akan indah pada waktunya jika rasa unity itu tak akan luntur tergerus oleh waktu yang sombong. kemapanan dari individu yang lain akan terasa sempurna jika mampu menutupi kemarginalan individu yang lain.dan membuktikan bahwa koloni itu akan terus ada sebagai budaya ketimuran yang mengangkat rasa sosial yang tinggi bukan menjunjung tinggi egoisme,gengsi jika mengingat dan pernah menjadi pelaku koloni kumuh.
sebagai pembuka dan penutup rasa unity koloni satu dekade yang pernah ada dulu,bahwasanya reffrain LITHIUM milik nirvana itu masih indah dan merdu untuk kita nyanyikan bersama untuk mengubah kolotnya kemapanan yang terasa mampu mengubah jiwa ambisi kita sebagai individu sebagai mestinya.
"i like it and i'm not gonna cracked"
"i miss u and i'm not gonna cracked"
"i love u and i'm not gonna cracked"
"i kill you and i'm not gonna cracked"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar